Hey Monkeey!

Minggu, 18 November 2012

Perpisahan

Begitu banyak kenangan yang kita lalui.
Kebahagian yang selalu kita rasakan bersama.
Namun semua itu musnah dalam sekejap.
Hilang dalam perpisahan yang tak terduga.
Kini kau pergi meninggalkanku.
Meninggalkan semua kenangan kita.
Menyimpulkan sebuah air mata.
Air mata yang terjatuh di pipiku.
Perpisahan..
Satu kata yang dapat membuatku menitihkan air mata.
Satu kata yang tak diinginkan olehku.
Satu kata yang membuatku menangis pilu di setiap dukaku.
Aku tahu perpisahan ini adalah awal.
Awal dari lembaran baru tanpa dirimu.
Awal yang harus ku jalani meski hati tak mau.
Meski kini kita tak lagi bersama.
Meski kita telah berbeda kehidupan.
Namun.. Kita tetap satu dalam hati dan cinta.
Kau tetap ada disisiku meski ragamu tak lagi ada.
Dan aku akan ikhlas.
Aku akan ikhlas melepasmu.
Aku akan ikhlas merelakanmu.
Dan aku akan ikhlas atas kepergianmu.
Tenang disana sahabat.
Suatu saat kita kan bertemu.
Di surga.
Nanti...

Jumat, 09 November 2012

Ketika Pria Menitihkan Air Mata

Kukira pria tidak pernah menangis.
Kukira pria adalah orang yang kuat.
Kukira pria lebih tegar daripada wanita.
Tetapi aku salah.
Kukira hanya wanita saja yang bisa menangis.
Kukira hanya wanita saja yang menangisi orang yang ia cintai.
Kukira hanya wanita saja yang berbicara cinta yang menyedihkan.
Ternyata aku lagi lagi salah.
Iya, dia!
Seseorang pria yang aku cintai.
Dia... Dia yang aku cintai menangis karena cinta.
Bukan menangis karena diriku.
Bukan juga menangis karena cinta yang kuperjuangkan.
Dia... Dia menangis untuk wanita yang ia cintai dan itu bukan aku.
Ada yang bilang "kalo kamu bahagia, aku juga bahagia kok."
Aku bahagia, aku senang dan aku tersenyum ketika melihat kamu tertawa walaupun dengan dia.
Walaupun ada sedikit rasa sakit dan perih. Aku tersenyum melihat kamu bahagia.
Lebih bahagia melihat orang yang di cintai bahagia walaupun itu bukan bahagia karenaku.
Ada yang bilang "aku sedih apabila kamu sedih."
Tau ga? Aku lebih sakit kalo lihat kamu sedih.
Sebegitukah kau mencintainya?
Sehingga kau meneteskan air mata untuknya?
Sehingga kau sangat terpuruk tanpa dirinya?
Sebesar itukah?
Begitu bodohnya dirimu meneteskan air mata untuk orang yang tidak mencintaimu?
Cukup! Cukup aku saja yang merasakan cinta yang tak terbalas.
Cukup aku saja yang bodoh menangisimu yang tidak tahu apa-apa tentangku.
Bahkan kenal denganku saja, tidak.
Doa terburuk yang pernah ku ucapkan akhirnya terkabul juga.
Walaupun itu memang buruk untukku.
Tapi aku yakin pasti itu baik untukmu.
Daaaaaan...... sekarang aku merasakan dampak dari doa yang aku panjatkan.
Doa agar kau mendapat balasan cinta.
Sekarang kau tersenyum bukan?
Aku juga berusaha tersenyum di balik kesedihan.
Walaupun terasa sakit.
Lebih baik aku yang menangis daripada kamu yang menangis.
Sedikit rancu apabila seorang pria menitihkan air mata.
Jangan pernah nangis lagi yaah dek :')