Palsu....
Harapan yang kau berikan hanya harapan palsu. Yaa... Aku tahu itu.
Harapan yang begitu besar ini di balas dengan kepalsuan.
Senyuman yang kau berikan juga palsu kan?
Bagaimana dengan perhatian dan kepedulian mu?
Apakah itu juga palsu?
Apa yang kau katakan padaku juga palsukan?
Kata perhatian itu....
Kata sayang itu....
Iya aku tahu itu semua palsu, aku tahu!
Pernahkah kau melihatku tersenyun karena mu?
Pernahkah kau melihatku tertawa karena mu?
Pernahkah kau melihatku sangat amat bahagia karena mu?
Semua itu karena kepalsuan mu. Iya, karena kepalsuan mu..
Pernagkah ku memikirkan bahwa aku tersenyum, tertawa, bahkan bahagia karena kepalsuan mu?
Daaaaan.... Saat ini. Aku tahu,bahwa itiu hanya palsu.
Pernahkan kau memikirkan bertapa kagetnya diriku ketika mengetahui kepalsuan itu?
Aku tahu, pasti tidak!
Jangankan... kau memikirkan bagaimana perasaanku.
Tuk memikirkanku sedetik saja tak pernah terbesit di pikiranmu kan?
Palsumu itu manis..
Palsumu itu indaah...
Palsumu itu membuatku bahagia..
Palsumu itu membuatku tersenyum..
Palsumu itu membuatku tertawa...
Taaaaapi.....
Itu hanya palsu.
Bisakah kau buatku bahagia tanpa kepalsuan?
Buatlah aku tertawa dengan kesungguhanmu?
Bisakah kau buatku tersenyum karena keikhlasanmu?
Buatlah aku bangga tanpa kepalsuanmu.
Iya, aku tahu palsumu itu muncul karena merasa kasihan.
Aku memang pantas di kasihani.
Tapi, tidak dengan kepalsuanmu.
Tak usah kasihani aku dengan kepalsuanmu.
Cukup! Aku tak perlu di kasihani!
Aku tahu...
Aku dan kamu memang tak pantas bersanding.
Aku tahu bahwa aku buruk rupa dan kamu ganteng.
Aku tahu ketika kau dekat denganku.
Kedekatan itu hanya kepalsuan?
Aku tahu kau hanya bersikap biasa saja untuk wanita yang buruk rupa.
Tahukah kau?
Sikapmu...
Sikapmu lebih dari biasa.....
Bagiku itu lebih dari cukup untuk menandakan kau bisa membalas perasaanku.
Taaaapi...
Itu hanya kedekatan palsu.
Kembali pupus harapanku karena kepalsuanmu.
Kamu... Dirimu.... Engkau...
Harapan yang kau berikan hanya harapan palsu. Yaa... Aku tahu itu.
Harapan yang begitu besar ini di balas dengan kepalsuan.
Senyuman yang kau berikan juga palsu kan?
Bagaimana dengan perhatian dan kepedulian mu?
Apakah itu juga palsu?
Apa yang kau katakan padaku juga palsukan?
Kata perhatian itu....
Kata sayang itu....
Iya aku tahu itu semua palsu, aku tahu!
Pernahkah kau melihatku tersenyun karena mu?
Pernahkah kau melihatku tertawa karena mu?
Pernahkah kau melihatku sangat amat bahagia karena mu?
Semua itu karena kepalsuan mu. Iya, karena kepalsuan mu..
Pernagkah ku memikirkan bahwa aku tersenyum, tertawa, bahkan bahagia karena kepalsuan mu?
Daaaaan.... Saat ini. Aku tahu,bahwa itiu hanya palsu.
Pernahkan kau memikirkan bertapa kagetnya diriku ketika mengetahui kepalsuan itu?
Aku tahu, pasti tidak!
Jangankan... kau memikirkan bagaimana perasaanku.
Tuk memikirkanku sedetik saja tak pernah terbesit di pikiranmu kan?
Palsumu itu manis..
Palsumu itu indaah...
Palsumu itu membuatku bahagia..
Palsumu itu membuatku tersenyum..
Palsumu itu membuatku tertawa...
Taaaaapi.....
Itu hanya palsu.
Bisakah kau buatku bahagia tanpa kepalsuan?
Buatlah aku tertawa dengan kesungguhanmu?
Bisakah kau buatku tersenyum karena keikhlasanmu?
Buatlah aku bangga tanpa kepalsuanmu.
Iya, aku tahu palsumu itu muncul karena merasa kasihan.
Aku memang pantas di kasihani.
Tapi, tidak dengan kepalsuanmu.
Tak usah kasihani aku dengan kepalsuanmu.
Cukup! Aku tak perlu di kasihani!
Aku tahu...
Aku dan kamu memang tak pantas bersanding.
Aku tahu bahwa aku buruk rupa dan kamu ganteng.
Aku tahu ketika kau dekat denganku.
Kedekatan itu hanya kepalsuan?
Aku tahu kau hanya bersikap biasa saja untuk wanita yang buruk rupa.
Tahukah kau?
Sikapmu...
Sikapmu lebih dari biasa.....
Bagiku itu lebih dari cukup untuk menandakan kau bisa membalas perasaanku.
Taaaapi...
Itu hanya kedekatan palsu.
Kembali pupus harapanku karena kepalsuanmu.
Kamu... Dirimu.... Engkau...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar